Pendidikan 

Tumbuhan

Tanaman hias adalah segala tanaman yang di tanam untuk estetika keindahan sehingga jenis-jenisnya pun ada beraneka ragam.
Tanaman hias umumnya sengaja ditanam dengan tujuan untuk memberikan kesan
indah baik untuk dalam ruangan maupun di luar ruangan. Tanaman hias tidak
hanya memberikan unsur keindahan saja namun juga memberikan berbagai
manfaat bagi kehidupan. Tanaman hias yang sering kita sebut dengan bunga ini
juga memberi manfaat terhadap lingkungan seperti mengurangi pencemaran udara
atau polutan lainnya (Sulistyorini, 2009).
Mengingat hal ini, Lubuk Minturun selain dikenal dengan obyek wisata
pemandiannya, Lubuk Minturun juga salah satu daerah terbesar di kota Padang
yang menjual tanaman hias dan pembibitan tanaman buah. Kita bisa melihat
sepanjang jalan Lubuk Minturun dan sebagian dari penduduknya
bermatapencaharian sebagai penjual tanaman hias dan pembibitan tanaman buah.
Sektor tersebut sangat menunjang perekonomian masyarakat Lubuk Minturun.
Oleh sebab itu Lubuk Minturun dijuluki sebagai kawasan agrowisata semenjak
tahun 2007 (Syofiardi dalam Warni, 2009).
Dewasa ini bisnis tanaman hias sangat berkembang pesat.Tumbuhan merupakan salah satu mahkluk hidup yang terdapat di alam semesta. Selain itu tumbuhan adalah mahkluk hidup yang memiliki daun, batang,
dan akar sehingga mampu menghasilkan makanan sendiri dengan menggunakan
klorofil untuk menjalani proses fotosintesis. Bahan makanan yang dihasilkannya
tidak hanya dimanfaatkan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk manusia dan
hewan. Bukan makanan saja yang dihasilkannya, tetapi tumbuhan juga dapat
menghasilkan Oksigen (O2) dan mengubah Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan
oleh manusia dan hewan menjadi Oksigen (O2) yang dapat digunakan oleh
mahkluk hidup lain (Ferdinand, 2009:23).
Begitu pentingnya peranan tumbuhan bagi kelangsunggan hidup dan juga
bumi ini. Karena tumbuhan merupakan produsen pertama pada rantai makanan,
selain itu juga memiliki peranan penting sebagai penghasil Oksigen (O2) terbesar
bagi kelangsungan hidup mahkluk hidup di bumi serta menangani krisis
lingkungan. Oleh karena itu, mari tingkatkan penghijauan sehingga kita dapat
mengurangi dampak pencemaran udara, dalam hal ini mengurangi
Karbondioksida (CO2) atau polutan lainnya, mengurangi dampak dari efek rumah
kaca, dan gangguan iklim.
Tumbuhan juga dapat dibedakan menjadi beberapa golongan yaitu tumbuhan tanaman hias dan tanaman buah. Tanaman hias adalah segala tanaman yang di
tanam untuk estetika keindahan sehingga jenis-jenisnya pun ada beraneka ragam.
Tanaman hias umumnya sengaja ditanam dengan tujuan untuk memberikan kesan
indah baik untuk dalam ruangan maupun di luar ruangan. Tanaman hias tidak
hanya memberikan unsur keindahan saja namun juga memberikan berbagai
manfaat bagi kehidupan. Tanaman hias yang sering kita sebut dengan bunga ini
juga memberi manfaat terhadap lingkungan seperti mengurangi pencemaran udara
atau polutan lainnya (Sulistyorini, 2009).


Mengingat hal ini, Lubuk Minturun selain dikenal dengan obyek wisata
pemandiannya, Lubuk Minturun juga salah satu daerah terbesar di kota Padang
yang menjual tanaman hias dan pembibitan tanaman buah. Kita bisa melihat
sepanjang jalan Lubuk Minturun dan sebagian dari penduduknya
bermatapencaharian sebagai penjual tanaman hias dan pembibitan tanaman buah.
Sektor tersebut sangat menunjang perekonomian masyarakat Lubuk Minturun.
Oleh sebab itu Lubuk Minturun dijuluki sebagai kawasan agrowisata semenjak
tahun 2007 (Syofiardi dalam Warni, 2009).Dewasa ini bisnis tanaman hias sangat berkembang pesat. Hal ini terlihat dari masyarakat yang sudah mulai tertarik untuk menanam tanaman hias di pekarangan
rumahnya, serta maraknya pameran tanaman hias di kota-kota besar. Jika
diperhatikan dengan seksama konsumen tanaman hias ini dan bibit tanaman buah
ini terdiri dari kalangan menengah ke atas. Pada umumnya konsumen ini tinggal
jauh dari pemukiman hijau seperti yang tinggal di pusat-pusat kota, oleh sebab itu
para konsumen tersebut membutuhkan tanaman hias di rumahnya maupun di
kantor-kantor agar tidak terjadi suasana yang gersang.
Dampak yang ditimbulkan dari para pembeli beraneka ragam kalangan ini,
dapat kita lihat dari perbedaan penyebutan nama-nama bunga dalam bahasa
Minang ke bahasa Indonesia ataupun sebaliknya. Nama yang seharusnya
berfungsi sebagai petunjuk yang benar untuk tujuan yang dimaksudkan, ini malah
sebaliknya menjadi suatu masalah dalam kekeliruan penyebutan nama-nama
bunga tersebut. Terkadang si pembeli, membeli bunga dengan menyebutkan nama
bunga „A‟ namun yang diberi penjual bunga „B‟. Seperti contoh percakapan di
bawah ini:
Penjual : “Masuklah Buk, apo cari Buk? Bungo nan ma dek Ibuk ko?”
(Mari masuk Buk, cari apa Buk? Bunga yang mana Buk?
Pembeli : “Oh, ya Pak,, saya mau cari bunga Bougenvil Pak. Ada Pak?”
Penjual : “Bougenvil?, Hmmm bungo apo tu yo Buk?”
(Bougenvil?, hmmm bunga apa itu ya Buk?)
Pembeli :“ Itu loh Pak, Bunga yang warnanya banyak, ada putih, pink, merah,
kuning juga pak. Bentuk kelopak bunganya kayak kertas gitu, Pak!”
Penjual : “Oh, bungo karateh? Nan takah ko kan buk bungonyo?”
(Oh, bunga kertas? Yang seperti ini buk bunganya?)
Pembeli : “Mmm, ya Pak yang ini!”
Dari percakapan di atas sangat jelas adanya perbedaan persepsi antara penjual
dengan si pembeli tentang sebutan nama bunga. Tujuan pembeli adalah membeli
bunga kertas, namun pembeli menyebutkannya nama bunga tersebut dengan bunga bougenvil. Karena penjual bunga ini tidak tahu dengan bunga bougenvil,
penjual tersebut bingung yang dimaksudkan pembeli. Kemudian setelah pembeli
memberitahu ciri-ciri bunga yang dimaksudkan itu, baru lah penjual tahu yang
dimaksudkan pembeli itu adalah bunga kertas.Dalam percakapan tersebut dapat disimpulkan bahwa satu bunga yang sama memiliki beberapa penyebutan namanya. Oleh sebab itu perlu diadakan sebuah
penelitian yang berkaitan dengan nama-nama bunga dalam tiga bahasa ini.
Sekiranya bisa menggunakan kamus tematik sebagai pedoman penjual dan
pembeli tanaman hias tersebut. Kamus tematik merupakan kamus istilah yang
memuat istilah-istilah atau penyebutan nama-nama bunga dan tanaman buah ini
dalam bahasa Minang, Indonesia, dan Latin. Sehubungan dengan itu, kamus
tematik ini diharapkan bisa membantu penjual dan pembeli dalam mencari
padanan yang tepat untuk nama bunga dan buah yang akan dijual maupun dibeli.
Selain itu bertujuan untuk tidak terjadinya kekeliruan lagi dalam penyebutan
nama-nama bunga dan tanaman buah ini.

Related posts

Leave a Comment