Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik
Berawal dari kegiatan mengaji yang diasuh oleh KH. Ahmad Husnan Abdulloh yang diselenggarakan dirumah beliau sehari hari, maka dengan bantuan masyarakat sekitar akhirnya pada tahun 1989 diputuskan untuk membeli sebidang tanah seluas 130 meter persegi berlokasi di desa Sidomukti Kec. Manyar Kab. Gresik, untuk dijadikan sebuah Pondok Pesantren, yang kemudian diberi nama PP. Ushulul Hikmah, namun pondok pesantren tersebut tidak mengalami perkembangan yang menggembirakan, karena adanya kendala sumber air yang tidak mendukung terbentuknya sebuah pesantren.
Selanjutnya, atas perjuangan beliau serta Ma’unah dari Alloh Swt, pada Tahun 1990 M. KH.Ahmad Husnan Abdulloh Mendapatkan kepercayaan mengelola tanah wakaf seluas 7.230 M3 dari keluarga Bani Ibrohim dari kota Malang. Yang terletak di desa Manyarejo Kec. Manyar Kab. Gresik.
Berbekal dari tanah wakaf inilah selanjutnya didirikan sebuah Pesantren yang bernama Ushulul Hikmah Al Ibrohimi, yang merupakan relokasi dan pengembangan pondok pesantren dari rencana semula, yakni dari desa Sidomukti ke desa Manyarejo Kec. Manyar Kab. Gresik
Seiring dengan pembangunan pondok pesantren tersebut, datanglah santri dari berbagai daerah, diantaranya dari Bojonegoro, Tuban, Cilacap, Magelang dan Palembang. Kedatangan santri ini semakin menambah semarak kegiatan di Pondok Pesantren, namun dibalik itu kedatangan mereka menjadi pemikiran baru bagi pengelola Pondok Pesantren, karena sebagian besar dari mereka adalah santri yang kurang mampu sehingga mereka juga bermaksud mengabdi pada kyai, yang menurut bahasa pesantren disebut dengan nderek. Dan itu artinya kyai harus menyediakan lapangan pekerjaan untuk mereka.
Pada umumnya mereka yang nderek, akan bekerja di sawah atau ladang milik kyai, yang kebetulan tidak dimiliki oleh KH. Ahmad Husnan Abdulloh. Untuk itu beliau berusaha menciptakan lapangan kerja yang cocok untuk santri tanpa harus mengganggu kepentingan mengaji.
Akhirnya dengan dibantu putra beliau, Ust H. Ali Wafa Husnan maka pada tahun 1992 M. muncullah ide untuk membuat jamu tradisional yang dikemas dalam botol dengan merek jamu Al Hikmah. Dan atas upaya dan keahlian KH. Ahmad Husnan Abdulloh dalam meracik ramuan jamu yang terbuat dari bahan bahan tradisional hasil alam Indonesia , maka usaha produk jamu ini bisa berkembang dan diterima oleh masyarakat .
Disamping itu dalam perkembangan selanjutnya para pengelola PP. Ushulul Hikmah Al Ibrohimi juga menciptakan berbagai produk usaha yang hasilnya bisa untuk mendukung tetap berjalannya roda pendidikan dalam pesantren.
Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi pada awalnya hanya terdiri dari sebuah bangunan Musholla, sebuah asrama putra dan sebuah asrama putri. Namun berkat kerja keras pengelola dan upaya pengembangan yang dilakukan tiada henti, maka saat ini Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi telah memiliki bangunan dengan luas keseluruhan 1.471 M2 dan memiliki santri sebanyak 607 orang. Data sebagaimana terlampir dalam perkembangan terakhir saat ini pondok Pesantren Ushulul Hikmah al Ibrohimi mengelola lembaga pendidikan modern yakni sekolah Formal Mts dan MA Al Ibrohimi yang ditangani oleh tenaga tenaga profesional lulusan Al Azhar- Kairo Mesir, UI, UGM, ITS, Unej, UNESA, UNMUH, UNISMA dan IAIN.
Sekolah yang pembukaannya dilakukan oleh mantan Presiden RI ke 4, KH. Abdurrahman Wahid pada tanggal 27-Juni-2004 ini ditahun yang pertama telah menerima sebanyak 102 orang siswa ( tiga ruang kelas ) untuk Mts. Dan 50 orang siswa ( dua ruang kelas ) untuk MA.
Dari sejarah perkembangan yang telah dilalui Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi di atas dapat dirumuskan bahwa tujuan umum pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi adalah sebagai berikut :
1. dibidang pendidikan; membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah (beriman, berakhlaqul karimah, berilmu pengtahuan dan mampu hidup di tengah-tengah masyarakat secara mandiri)
2. di bidang dakwah dan pengembangan masyarakat; memberikan pelayanan dan mendorong mereka agar memahami hak dan kewajibannya sebagai ummat beragama, berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian maka pendidikan yang dikembangkan Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi adalah membina para santri agar menjadi insan kamil. Oleh karena itu yang menjadi sasaran pendidikan adalah aspek spiritual (jiwa dan akal) dan materiil (jasmani) para santri dalam suatu keseimbangan secara proporsional. Pembinaan jiwa akan menghasilkan kesucian dan etika, pembinaan akal akan menghasilkan ilmu . Sedangkan pembinaan jasmani menghasilkan keterampilan. Dengan pengembangan ini diharapkan akan tercipta santri dwidimensi; santri yang memiliki adab al-dunya wa adab al-din, dun-yawi dan ukhrawi, iman dan ilmu.
Jadi arah pendidikan yang dikembangkan Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi adalah membina para santri agar memperoleh pendidikan dan pengajaran secara berimbang, sebab tujuan yang ingin dicapai tidak semata-mata memperkaya para santri (murid) dengan penjelasan-penjelasan (aspek kognitif), tetapi yang lebih penting adalah meningkatkan moral, melatih dan mempertinggi semangat menghargai nilai-nilai spiritualitas dan kemanusiaan, membentuk kesadaran dan sikap yang jujur dan bermoral, serta menyiapkan santri agar dapat hidup di tengah-tengah masyarakat secara mandiri atas dasar iman kepada Allah swt.
Sumber: http://ibrohimi.wordpress.com